Jakarta (28/9/18), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengadakan media gathering sehubungan dengan peringatan hari jantung sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September 2018 dengan tema "My Heart, Your Heart" berlangsung di Kemenkes RI.
![]() |
Tanda dan gejala PJK |Dokpri |
Perlu diketahui, penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular (39,5 juta dari 56,4 juta kematian). Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut, 45% nya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu 17,7 juta dari 39,5 juta kematian.
Prevalensi PJK nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 1,5%, posisi tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 4.4% dan terendah di Provinsi Riau dengan 0,3%.
dr. Cut Putri Arianie, M. H. Kes selaku Direktur pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular mengatakan bahwa Kemenkes sudah banyak melakukan kebijakan-kebijakan terhadap penyakit jantung seperti memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang perlunya menjaga kesehatan jantung sendiri bahkan Presiden mengeluarkan Intruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) tentang Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) nomor 1 tahun 2017 yang menganjurkan, mengajak, menghimbau, semua elemen masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah serta cek kesehatan.
"Dari aspek fasilitas apa yang dilakukan, kita mendorong ditingkat PKBM (Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat) upaya kesehatan dinisiasi oleh masyarakat melalui POSBINDU atau pos pembinaan terpadu yang isinya apa? Disana bisa melakukan screening tekanan darah kemudian cek gula darah, cek kolesterol, lingkar perut dan berat badan yang merupakan semuanya faktor resiko dari penyakit tidak menular" ujarnya
Penyakit tidak menular ini memiliki faktor resiko yaitu kurang aktifitas fisik, mengkonsumsi gula, garam, lemak secara berlebihan,kurang makan buah dan sayur, insomnia atau kurang tidur,
Kementrian Kesehatan juga mengajak kita semua untuk melakukan perubahan sederhana dalam aktifitas sehari-hari dengan menghidupkan perilaku CERDIK yaitu Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres agar mendapatkan jantung yang sehat dengan tagline "Hidup CERDIK, Jantung Sehat". Bagi penyandang penyakit tidak menular khususnya PJK melakukan pola hidup PATUH yaitu Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, Tetap aktivitas fisik dengan aman, Upayakan diet sehat dan gizi seimbang, Hindari asap rokok, minuman berakohol, dan zat karsinogenik lainnya.
dr. Bambang Dwi Putra, SpJP selaku anggota Perhimpunan Dokter spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) mengatakan tema HJS 2018 diambil untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit jantung dan penyakit jantung sangat mudah dicegah.
"Adanya transisi epidemiologis jadi bagaimana kalau dulu kita memperhatikan orang serangan jantung usia muda sangat jarang ditemuin kasusnya mungkin satu..dua.. makin kesini, 5 tahun belakangan penyakit jantung atau serangan jantung dibawah 50 tahun itu lumrah ditemuin. Hampir setiap hari di Unit Gawat Darurat pusat jantung rekan-rekan kita yang tempat saya bekerja dapat menemukan penyakit jantung usia muda saat ini." ujarnyaSemakin tahun ke tahun jumlah penyakit jantung usia muda semakin meningkat. Akibat pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan cepat saji dan instan, kurang aktifitas fisik, kurang waktu tidur. Perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan seperti menjadikan olahraga sebagai passion atau gaya hidup yang bisa dikatakan "keren".
No comments:
Post a Comment