Jakarta Humanity festival 2020 Kembali Digelar, Mengangkat Isu Lingkungan dan Kemanusiaan

Jakhumfest kembali digelar yang kedua kalinya sejak tahun 2019. Tahun lalu, aku juga mengikuti Jakhumfest 2019 yang lebih fokus mengajak peduli kepada sesama manusia. Acaranya menarik dan seru. Tahun ini juga tidak kalah menarik. 



Jakhumfest 2020 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Acara yang meliputi HumaniTalk, Workshop, dan Sound of Humanity. Selain itu ada booth bazar prelove artis dari tokopedia.  Lokasinya di m bloc space..  Tempat anak gaul jakarta gitu..  Sesuai dengan topiknya ala milenial. 

Di spanjang tempat,  terdapat humanity exposure yaitu foto aktivitas relawan, korban, kondisi pasca bencana yang merupakan hasil karya fotografer Dompet Dhuafa. 






Untuk tiket donasi jakhumfest dikenakan seharga 50.000. Seluruh hasil penjualan tiket akan di donasikn kepada kaum dhuafa seperti Rumah Tetap untuk korban Palu dan Lebak, serta program lainnya. 



Directur Executive Fompet Dhuafa, Bapak Imam menyampaikan sambutannya,  Acara seperti ini seharusnya di share dan di viralkan. Kegairahan untuk bersedekah kaum milenial kaum dhuafa cukup fantastis. Data 2019 setiap bulan jumlah rata-rata sedekah jariyah atau wakaf itu bisa mencapai 1,5 milyar. 58% usia 20 tahun sampai 35 tahun menjadi donatur tetap Dompet Dhuafa.


Keynote Speaker : Marsya Nurmaranti dari Executive Director Indorelawan


Indorelawan adalah organisasi nirlaba yang bergerak membantu relawan dan komunitas untuk mencari kegiatan sosial.

Kerelawanan bisa menciptakan interaksi lintas budaya. Kita pasti tau bahwa Indonesia itu salah satu negara yang beragam, seperti agama, suku, bahasa, dll. Terkadang kita malas berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dengan kita. Menjadi tim kerelawanan harus saling bekerja sama dengan orang lain tanpa memandang perbedaan latar belakang, untuk mencapai visi misi yang sama.

Kak Asa menceritakan pengalaman mengajar anak-anak jalan. Kak Asa berinteraksi dengan mereka. Akhirnya kak Asa mengenal mereka, memahami mengapa mereka putus sekolah, bagaimana kondisi mereka, itu semua dikarenakan pengalaman menjadi relawan. Interaksi antar kelas dan budaya terjadi di kerelawanan sehingga menjadi wadah penghubung. Nilai-nilai kerelawanan itu sangat erat dengan nilai Pancasila Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.

Visi misi Indorelawan yaitu menjadikan kerelawanan sebagai gaya hidup. Semua relawan yang setiap hari memanfaatkan waktunya untuk membantu dan menolong orang-orang. Manusia yang disebut makhluk sosial yang sebenarnya butuh kepedulian untuk sesama makhluk.

Siapa aja sih yang menjadi relawan?
Berdasarkan data dari Indorelawan terdapat 100.000 relawan yang terdaftar, 88,6% usia 18-30 tahun, dan 68,7% relawan perempuan. Dilihat dari data tersebut, anak muda generasi milenial sekarang peduli dengan kegiatan sosial.

Kegiatan relawan itu ngapain aja sih?
Kalau yang belum pernah menjadi relawan, atau yang ingin tahu tugas relawan itu sebenarnya seperti apa. Kak Asa menjelaskan tidak hanya turun ke lapangan setelah terjadi bencana. Indorelawan sudah melakukan 4000 aktivitas kegiatan sosial di seluruh Indonesia. Ada cerita unik yang dilakukan salah satu komunitas yang dibuat oleh 2 orang relawan wanita yaitu merangkai bunga dari dekorasi bunga pernikahan. Tentunya sudah menadapat izin dari pemiliknya. Mereka memberikan bucket bunga ke kakek dan nenek yang tinggal di panti jompo. Ekspresi penerima sangat bahagia. Kegiatan semacam ini mungkin tak pernah kepikirkan. Mungkin ada yang kepikiran tapi tak berani untuk memulainya.

Kak Asa mengajak para milenial untuk peduli terhadap sesama. Bisa dilihat dari aktivitas kegiatan sesuai kemampuan di Indorelawan atau melakukan dimulai dari diri sendiri. Dari niat baik mengubah jadi aksi baik dilakukan hari ini.

HumaniTalk: Youth For The Earth 

Nah, ini yang aku tunggu-tunggu yaitu materi humanitalk. Pada sesi ini mengusung tema Youth The Earth, Narasumber hadir sangat kompeten dibidangnya yaitu Syamsul Ardiansyah selaku manager lingkungan Dompet Dhuafa, Dila Hadju selaku founder Tumbuh Hijau Urban, Dhiti Sofia selaku Manager Indonesia Diet Kantong Plastik, Switenia Puspa selaku Founder and Executive Director Divers Clean Action.

Dilla Hadju

Tubuh Hijau Urban resmi didirikan pada tahun 2017. Kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk anak-anak sekolah karena kesadaran akan lingkungan harus ditanamkan kepada masyarakat sejak dini. Bisa dilakukan dengan cara mengajak anak-anak bermain di luar agar menguatkan empati anak-anak dengan lingkungan. Sehingga anak lebih menyanyangi alam dan memiliki kecendrungan untuk menjaga alam. Tubuh Hijau Urban juga sering melakukan kolaborasi dengan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Kak Dila hadju mengatakan bahwa kita punya target pandangan ideal, tapi yang penting itu bukan bagaimana tercapai atau kapan bisa tercapainya namun usaha-usaha kita dari langkah-langkah kecil untuk mencapai usaha itu

Dhiti Sofia


Kampanye Indonesia Diet Kantong Plastik dilakukan pada tahun 2010 di Bandung dan di Jakarta. Melihat daerah Jakarta dan Bandung mengalami banjir. sampah plastik bertebaran dimana-mana saat banjir. Mulai tahun 2014 organisasi Indonesia Diet Kantong Plastik resmi berbadan hukum atau Non Government Organization (NGO).

Fakta mengenai sampah plastik, pencemaran sampah plastik di laut terbesar kedua. Sangat miris ya mendengar fakta ini.

Ada 5 jenis menjadi problematika yaitu yaitu kantong plastik, kemasan makanan, styrofoam, sedotan, dan scrub.

Kak Dhiti Sofia menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Negara Maju lebih baik dibandingkan Negara berkembang.

Agar Kantong Diet Plastik terlaksana harus ada advokasi, memberikan edukasi kepada masyarakat dan bekerja sama dengan Pemerintah.


Switenia Puspa

Kita tahu Indonesia memiliki pulau yang banyak dan sangat indah. Sayang banget kan keindahan itu dicemar oleh sampah plastik.

Kak Tenia mengatakan jika laut sudah penuh dengan sampah, ikan-ikan di dalamnya pasti akan tercemar, serta ekosistemnya tidak akan sehat.

Apalagi untuk kita yang senang ke laut atau ke pantai. Jangan meninggalkan sampah ya. Biasanya sampah yang sering ditemukan itu sampah packaging makanan, sampah botol sampo.




Ternyata orang dulu lebih sering menggunakan energi terbarukan sebelum mengenal minyak tanah. Bapak Syamsul Adriansyah mengatakan isu energi terbarukan sangat erat dengan penggunaan bahan bakar fosil sperti bensin atau bahan lainnya.

Adapun cara untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan dua hal yaitu pertama adaptasi, dan kedua mitigasi yaitu mengubah pola konsumsi manusia terhadap plastik dan bahan bakar fosil. 



Humanitalk 2: Ngulik berkah,bagi-bagi kebahagiaan


Pada sesi kedua ini turut menghadirkan narasumber yaitu Adhe Indra Saputra (tim respon Disaster Management Center Dompet Dhuafa),  M.N Awaludin. A (General Manager Pengurangan Resiko Bencana DMC Dompet Dhuafa), Chika Fawzi (Super Volunteer Dompet Dhuafa),  dan Iman Cinderamata selaku Head Of Category Development Tokopedia.

Pada sesi kedua dibuka dengan cerita pengalaman Adhe sebagai relawan. Tidak hanya dirinya yang ikut terlibat, tetapi istri dan anak-anaknya turut terjun ke lapangan sebagai relawan. Walaupun beliau juga termasuk salah satu korban bencana banjir. Namun semangat beliau dan keluarganya tak pantang menyerah.  Statement beliau yang kece banget "Relawan itu bukan profesi, tetapi itu pilihan".

Chiki Fawzi sharing pengalaman saat mengunjungi pengungsian dompet dhuafa di Tambun. Kondisi saat itu cukup memprihatin.

Iman Cinderamata menjelaskan cara memperoleh kerberkahan dengan donasi. Nah, di tokopedia mempunyai fitur baru yaitu Tokopedia Salam.

Donasi bisa dilakukan dengan cara mengakses Tokopedia melalui website maupun aplikasi, kemudian klik donasi. Atau dengan cara kedua yaitu belanja suatu barang. Ketika bayar suatu barang, orang-orang bisa menyisihkan uangnya untuk langsung didonasikan





Share:

No comments:

Post a Comment