Mulai Berkebun Di Perkarangan Rumah Saat Covid 19

 


Selamat datang teman-teman ke mini farm ku ahhahaha. Dimana hei mini farmnya? Lokasi di halaman rumah. Alamatnya tidak perlu ku kasih tau ya hehe. Lewat tulisan kali ini aku mau menggambarkan mini farm aku yang sangat mini hehe.

Selama masih pandemi covid 19, kegiatan aktivitas di rumah semakin padat, dan aku menambahkan kesibukan dengan hobi baru yang rutin ku jalani di rumah yaitu berkebun. Hobi berkebun jadi hobi tren dan populer. 

Berkebun #dirumah aja

Berkebun tidak perlu membutuhkan space yang luas. Di halaman perkarangan rumah yang sempit aja bisa dimanfaatkan menggunakan polybag dan hidroponik sistem wick. Ohiya ada yang unik lagi kamu bisa menanam hidroponik secara vertikal, dan tumbuhan menempel di dinding. Nah, hemat space bukan?. Paling penting adalah posisikan tanaman agar mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sayangnya halaman rumah ku tidak mendapatkan sinar matahari. 

Ini baru belajar berkebun sih, niat awal buat berkebun di rumah adalah agar hasil panen bisa dikonsumsi sendiri, mama tidak perlu pergi ke pasar beli bahan makanan. Berkebun sendiri bisa menghasilkan hasil yang organik lebih sehat. Jadi, aku membeli benih sayuran dan buah bukan tanaman hias. 

Belajar Berkebun Bersama Infarm

Aku punya pengalaman praktek kelompok menanam jagung di kebun sungguhan saat duduk dibangku kuliah. Gagal.. Tidak bisa panen.. Karena ada kambing yang memakan tanaman kelompok ku dan lainnya. 

Pengalaman berkebun dirumah juga pernah dan gagal juga. Menanam cabai dari benih sendiri. Aku mencoba eksperimen dengan biji cabai yang aku cuci, kemudian langsung aku masukan ke dalam tanah. Numbuh terus numbuh, tapi daun terserang hama putih, lama kelamaan daunnya bergugur sendiri, ada pula yang menguning. 

Selain cabai, aku mencoba menanam bawang merah dari bawang merah yang beli di pasar. Numbuh dan berbuah, sayangnya panen disaat waktu yang tepat, karena aku kurang tau kapan waktu panennya. Tidak dilanjutin lagi deh. 

Intinya semua yang aku tanam tanpa dasar ilmu dan cuma modal praktek saja. Aku berusaha tidak mau jadi bodoh lagi. 

Suatu hari ada iklan instagram mengenai berkebun praktis di rumah yang bisa setiap hari panen dari Infarm id. Terus ku follow saja instagram dan tanpa ragu kemudian beli paket berkebun di rumah praktis. Aku memesan melalui WA. 



Paketnya datang.. Apa saja yang aku dapatkan dari paket berkebun ini? Harga satu paket ini senilai 180.000 rupiah
  • 2 tray semai
  • 10 jenis benih
  • Nutrisi AB Mix
  • Cocopeat
  • Polybag 30 buah
  • Masuk grup telegram biar bisa konsultasi
  • Ebook
  • Video tutorial
Aku bisa belajar berkebun bersama Infarm. Ya, aku punya grup yang satu visi sama-sama berkebun dan panen. 


Ini pertama kali menyemai menggunakan cocopeat. Apa itu cocopeat? Aku juga baru tau cocopeat. Cocopeat berasal dari sabut kelapa. Aku sedang mencoba nanam cabai dan wortel mulai tanggal 14 Juli 2020.

Letakkan cocopeat ke tray semai, lubangi cocopeat setiap tray semai, masukkan benih yang mau ditanam. Jangan lupa disiram. Kemudian tutup dengan kain, dan simpan di tempat yang gelap. Setiap hari disiram apabila sudah numbuh sprout atau kecambah. Jangan tutup lagi dengan kain. Letakkan diluar. 

Ini dokumentasi kurang lebih 3 minggu usia tanaman cabai ku. 


Share:

No comments:

Post a Comment